Find Us On Social Media :

6 Kebiasaan Presiden Pertama Soekarno yang Jarang Diketahui Publik

Presiden Republik Indonesia yang pertama terkenal sebagai orator yang kharismatik dan berwibawa.

GridKids.id Ir. Soekarno merupakan proklamator sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia yang lebih akrab di panggil Bung Karno.

Sosok Soekarno dikenal cerdas, tegas, menggelegar, karismatik dan berani dalam melawan bangsa luar yang menindas Indonesia.

Selain itu, melalui perjuangan yang sangat keras dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia dan sekaligus dikenal sebagai pencetus Pancasila.

Namun, di balik pribadi yang kuat karismatik dan hebat ini, Soekarno memiliki kebiasaan yang jarang diketahui, berikut beberapa kebiasaanya Bung Karno yang jarang masyarakat ketahui.

1. Gemar Membaca Buku

Sejak masih muda Soekarno gemar sekali membaca buku. Itu juga yang menjadi salah satu kunci kecerdasan Soekarno.

Kesadaran ini diperoleh dari ayahnya yang berprofesi sebagai guru dan senang membaca buku.

Ketika bersekolah di (Hogere Burger School), Soekarno juga rajin membaca buku perpustakaan sekolah, karena mempunyai kedekatannya dengan guru-guru HBS.

Soekarnao juga kerap membaca buku biografi tokoh negara dan dunia ketika berada di rumah Tjokroaminoto.

Karena kegemaran membaca buku, ia juga jadi memilki banyak gagasan brilian.

Hasil dari pengetahuannya dari berbagai studi literaturnya membuat Soekarno menjadi cerdas.

Baca Juga: Jawab Pertanyaan PPKn Kelas X SMA: Bagaimana Konsepsi Paham Kebangsaan Menurut Soekarno?

2. Aktif Berorganisasi

Soekarno mulai dikenal ketika menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya pada tahun 1915. Pada tahun 1926, ia mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) di Bandung.

Organisasi ini merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI) yang kemudian didirikan pada tahun 1927.Setelah kembali dari pengasingan pada awal masa penjajahan Jepang, Soekarno langsung aktif dalam usaha perjuangan dan persiapan kemerdekaan Indonesia.Soekarno aktif dalam organisasi-organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat, BPUPKI dan PPKI.

Selain itu ia juga merumuskan Pancasila, UUD 1945 serta naskah proklamasi Kemerdekaan.

3. Belajar kepada Tokoh Hebat

Tak hanya numpang tinggal di kos milik H.O.S Tjokroaminoto. Soekarno juga berguru dengan Ketua Sarekat Islam tersebut sejak muda.Berguru ke Tjokroaminoto ini juga menjadi gerbang perkenalan dirinya dengan dunia politik.

Setelah itu, Soekarno muda pun kenal dengan sejumlah tokoh senior pergerakan.

Setelah menjadi Presiden Pertama RI, diketahui Soekarno berguru kepada Raden Mas Panji (RMP) Sosrokartono, kakak RA Kartini yang dikenal jenius dan menguasai 36 bahasa asing.

Baca Juga: 8 Bentuk Penyimpangan Saat Masa Demokrasi Terpimpin pada 1959-1965

Selain menimba ilmu religi, Soekarno juga banyak belajar tentang politik Eropa dari Sosrokartono.

Hal itu mengingat tingginya jam terbang Sosrokartono sebagai mantan wartawan Perang Dunia I.

4. Hobi Blusukan

Ir. Soerkarno ternyata memiliki hobi blusukan, lo.

Hal tersebut bisa dilihat dari ideologi Marhaenisme yang ia ciptakan.

Pengilhaman tentang ideologi tersebut karena kebiasaan Soekarno yang gemar blusukan dan bertemu dengan rakyat biasa.

5. Penyanyi kamar mandi

Siapa sangka Bung Karno memilik kebiasaan bernyanyi namun di tempat yang tidak biasa.

Saat sedang mandi, kebiasaan unik Soekarno ini kadang mengganggu dan pernah sesekali dikomentari oleh kawan politiknya.

Dalam buku berjudul, "Bung Hatta Menjawab", Bung Karno sangat suka bernyanyi ketika sedang mandi.

Bahkan ketika sudah bersuara ia sampai tak memperdulikan kalau nyanyiannya itu mengganggu bagi orang lain.

Baca Juga: 4 Dampak Negatif dari Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Siapa sangka lagu yang sering ia nyanyikan adalah lagu ciptaan komponis kawakan, Johann Straus yang berjudul One Day When We Were Young.

6. Makan sambal langsung dari cobek

Soekarno adalah sosok yang suka berkawan, terbukti ia memiliki kawan dari berbagai bangsa dan kepala negara.

Tiba waktu makan, Seperti yang dilansir dari buku yang berjudul, "Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967", mengungkapkan bahwa Bung Karno memiliki kebiasaan makan yang sederhana.

Ia jarang memakai sendok dan garpu seperti layaknya orang desa.

Porsi nasinya juga hanya satu mangkuk kecil dan sayur yang ia sukai adalah sayur Lodeh dan sayur Asem.

Yang terpenting adalah sambal, sambal harus disajikan diatas cobek.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.