GridKids.id - Kids, kalau kamu diminta menyebutkan satu menu makanan dari Padang, kamu pasti akan menyebutkan rendang, ya.
Yap, rendang adalah salah satu makanan khas Padang, Sumatera Barat, yang enggak hanya dicintai orang Indonesia tapi sudah mendunia, lo.
Rendang adalah salah satu jenis lauk yang terbuat dari daging sapi yang dimasak dengan santan dan rempah untuk waktu yang lama.
Rendang juga merupakan salah satu sajian khas hari raya di Indonesia, lo.
Pasti muncul pertanyaan dalam benakmu, kenapa makanan khas daerah bisa disajikan sebagai makanan hari raya meski bukan di daerah asalnya?
Umumnya kamu pasti akan menyebut opor ayam dan ketupat sebagai sajian wajib hari raya idul fitri.
Tapi, rendang adalah makanan hari raya yang pasti tersaji di atas meja makan orang Padang, Kids.
Seiring perkembangannya tradisi menyajikan rendang di hari raya enggak hanya dilakukan oleh orang Padang saja.
Sajian rendang yang lezat banyak disukai oleh orang Indonesia, inilah yang memulai persebaran rendang sebagai sajian khas hari raya di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Reno Andam Suri dalam bukunya yang berjudul Rendang Traveler, dituliskan bahwa rendang sebenarnya bukan merujuk pada hidang daging sapi yang kita kenal.
Rendang jika dirunut sejarahnya sebenarnya adalah teknik memasak makanan yang berasal dari tanah Minang.
Baca Juga: Filosofi Rendang, Kuliner Populer Indonesia Hasil Akulturasi Budaya
Filosofi Rendang yang Disajikan di Hari Raya
Sama halnya seperti sajian hari raya lainnya, rendang juga punya nilai filosofi tersendiri sebagai sebuah kuliner.
Tahukah kamu bahwa sajian lezat ini jadi simbol musyawarah dan mufakat di daerah asalnya?
Rendang memiliki empat unsur yang wajib ada ketika membuatnya, di antaranya:
1. Dagiang (daging ), bahan makanan ini menjadi simbol dari pemuka adat yang oleh bahasa setempat disebut dengan niniak mamak.
2. Karambia (kelapa), yang menjadi simbol para kaum pemikir atau cadiak pandai.
3. Lado (cabai), menjadi simbol alim ulama atau alim ilama.
4. Pemasak (bumbu atau rempah-rempah), menjadi simbol pemersatu.
Masyarakat minang melihat rendang sebagai simbol persatuan dan keutuhan.
Hal ini jugalah yang membuat rendang selalu hadir dalam berbagai acara penting masyarakat Minangkabau.
Enggak hanya dikenal di Padang, tradisi ini juga dilestarikan oleh masyarakat Melayu di Medan, Palembang, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, hingga Semenanjung Malaya.
Baca Juga: 7 Makanan Hari Raya Khas Indonesia yang Menggugah Selera, Salah Satunya Sate
Rendang menjadi hidangan istimewa yang selalu tersaji dalah acara-acara penting masyarakat setempat.
Acara-acara itu seperti Pernikahan, Ulang Tahun, Khitanan, Kenduri, dan tentunya perayaan hari besar agama Islam (Idul fitri dan Idul adha).
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.