Find Us On Social Media :

Pemilik Harus Tahu, Ini 4 Cedera yang Bisa Terjadi pada Ekor Kucing

Ada beberapa cedera yang bisa terjadi pada ekor kucing.

GridKids.id - Ada banyak sekali tingkah laku kucing yang membuat pemiliknya gemas, seperti menggerakkan ekornya.

Yap, ekor kucing memang tak dapat dipisahkan dari kepribadiannya, seperti melingkar dengan tenang di sekelilingnya ketika ia sedang beristirahat.

Selain itu, ekor kucing juga berfungsi untuk komunikasi, keseimbangan, dan untuk ekspresi diri.

Untuk itu, penting bagi pemilik kucing perlu menjaga hewan kesayangannya itu agar terbebas dari cedera dan infeksi.

Kucing di luar ruangan lebih berisiko, dan memelihara kucing di dalam ruangan dapat mengurangi insiden cedera ekor.

Bila kamu enggak dapat mencegah kucing untuk menjelajahi alam bebas, kita perlu waspada terhadap cedera pada ekornya.

Cedera yang Bisa Terjadi pada Ekor Kucing

1. Infeksi kulit

Ada beberapa infeksi kulit yang bisa disebabkan karena luka yang tak diobati akibat gigitan hewan seperti gigitan kutu dan reaksi alergi.

Jika kulit menjadi meradang, merah, dan gatal sebaiknya kucing dibawa ke dokter hewan.

Memelihara kucing dengan obat pencegah kutu sepanjang tahun dapat mencegah masalah ini pada kucing.

Baca Juga: Mengapa Kucing Suka Makan Rumput dan Apa Manfaatnya?

Namun, obat topikal seperti krim dan salep antibiotik harus dihindari pada kucing karena kebanyakan kucing akan menjilat dan menelan obat tersebut.

2. Fraktur atau dislokasi

Fraktur dan dislokasi ekor biasa sering terjadi karena trauma seperti tertabrak mobil atau ekor secara tak sengaja tersangkut di pintu.

Terkadang, gejala ekor yang terkulai membuat cedera ini mudah dikenali. Namun, luka ini enggak sejelas luka gigitan.

Patah tulang ekor kecil sering dapat sembuh dengan sendirinya, cedera yang lebih serius mungkin memerlukan amputasi.

Namun, enggak perlu khawatir karena kebanyakan kucing baik-baik saja setelah menjalani operasi dan mereka dapat beradaptasi tanpa ekor.

3. Degloving

Walau tak biasa seperti cedera lain, kucing bisa jadi mengalami cedera degloving jika tertabrak.

Cedera ini bisa saja sangat serius dan memerlukan perawatan segera oleh dokter hewan.

Menurut sebuah artikel tentang perawatan luka degloving dari jurnal peer-review Clinician's Brief, kulit, jaringan, otot, dan bahkan tulang dapat terkoyak oleh gesekan, dan kotoran serta bakteri dapat menempel di luka, menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Membuat Pemilik Gemas, Kenapa Kucing Punya Kumis dan Apa Fungsinya?

Luka devloging pada kucing biasanya memerlukan pembedahan seperti amputasi ekor ke titik jaringan normal.

4. Luka gigitan

Walau luka gigitan kecil dan bisa sembuh sendiri pada kucing, hal ini bisa saja menjadi masalah yang serius.

Untuk meminimalkan risiko infeksi, yang terbaik adalah memelihara kucing dengan luka gigitan signifikan yang dirawat oleh dokter hewan.

Dokter biasanya akan membius kucing dengan luka serius untuk membilas area tersebut.

Kucing kemudian kemungkinan akan diberi resep antibiotik dan mungkin obat pereda nyeri.

Sementara itu, pemilik juga perlu membersihkan ekornya di rumah untuk mencegah infeksi.

Kucing luar ruangan harus disimpan di dalam ruangan saat penyembuhan, untuk mencegah larva lalat tumbuh di luka.

Nah, itu dia beberapa cedera yang bisa saja terjadi pada ekor kucing yang perlu diwaspadai.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.