GridKids.id - Banyak orang yang belum bisa membedakan penyakit maag dan GERD (gastroesophageal reflux disease).
Kendati keduanya masih berkaitan dengan asam lambung, tapi kondisi keduanya berbeda, lo.
Apa yang menjadi perbedaan sakit maag dan GERD?
Perbedaan GERD dan Maag
GRED
GERD adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung dan isi perut mengalir kembali ke kekerongkongan (esofagus).
Aliran balik atau refluks ini dapat menyebabkan kamu merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn.
Penyakit ini sebenarnya umum terjadi pada pencernaan manusia, namun jika dibiarkan maka dapat memperburuk kesehatan saluran cerna hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab GERD
GERD disebabkan akibat melemahnya sfingter esofagus atau otot-otot pembatas antara kerongkongan dan lambung sehingga menyebabkan refluks (aliran balik) atau naiknya isi dan asam lambung ke saluran esofagus (kerongkongan).
Paparan asam lambung yang berulang-ulang naik ke esofagus akan mengakibatkan iritasi pada lapisan esofagus atau kerongkongan.
Baca Juga: Penyandang GERD Harus Tahu, Ini 5 Dampak Negatif Tidur Setelah Sahur
Maag
Maag merupakan kumpulan gejala yang menimbulkan rasa enggak nyaman di perut bagian atas atau dada setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.
Penyebab Maag
Masyarakat umumnya mengenal maag disebabkan karena terlambat makan.
Akan tetapi, maag juga bisa disebabkan karena stres, konsumsi minuman tinggi kafein (teh, kopi), penyakit autoimun, obat-obatan tertentu (misalnya aspirin dan ibuprofen), hingga infeksi bakteri.
Hal tersebut membuat dinding lambung mengalami peradangan.
Perbedaan sakit maag dan GERD juga bisa terlihat dari gejalanya. Refluks asam dapat menyebabkan gejala berupa heartburn atau sensasi terbakar di dada, dengan gejala lain, seperti:
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Rasa pahit di belakang tenggorokan.
- Rasa asam di mulut.
Sementara itu, gejala GERD bisa lebih parah lagi, seperti:
- Bau mulut.
- Kerusakan email gigi karena asam berlebih.
- Maag.
- Regurgitasi (sensasi seperti isi perut kembali ke tenggorokan atau mulut).
- Nyeri dada.
- Batuk kering terus-menerus.
- Asma.
- Kesulitan menelan.
Kebanyakan orang dapat mengalami refluks asam secara intermiten, terkait dengan sesuatu yang dikonsumsi atau kebiasaan seperti berbaring segera setelah makan.
Baca Juga: 5 Menu Berbuka Puasa Sehat untuk Pengidap Maag dan Asam Lambung
Pengobatan
Maag dan GERD memiliki tingkat keparahan yang berbeda, namun terdapat kesamaan pada obat-obatan yang dikonsumsi.
Obat-obatan yang umumnya diresepkan oleh dokter adalah sebagai berikut:
- Antibiotik untuk membunuh bakteri.
- Antasida yang mengandung kalsium karbonat untuk menetralisir asam lambung.
- Histamin untuk mengurangi produksi asam lambung.
- Proton pump inhibitors untuk mengurangi sakit perut akibat asam lambung.
Namun, pastikan untuk tetap pergi berobat ke dokter, ya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.