Find Us On Social Media :

Bagaimana Organ Tubuh Bekerja saat Berpuasa? Ini Penjelasannya

Saat berpuasa tubuh akan mengalami perubahan metabolisme. Ini merupakan cara tubuh untuk menyesuaikan dengan pola makan yang baru

GridKids.id - Saat berpuasa tubuh kita mengembangkan mekanisme untuk beradaptasi dengan ketersediaan makanan yang lebih sedikit.

Perubahan gaya hidup selama sebulan penuh, baik dalam pola makan, tidur, dan aktivitas sehari-hari, turut menyebabkan banyak perubahan pada tubuh.

Kamu mungkin mengalami perubahan dalam komposisi tubuh dan fungsi organ (fisiologi), darah dan cairan (hematologi), serta elektrolit darah.

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh kita saat sedang berpuasa?

Inilah fase yang dilalui tubuh kita saat berpuasa dalam setiap jamnya. 

Pada kondisi normal, glukosa (gula) dari makanan tersimpan dalam hati dan otot sebagai sumber energi utama.

Sebelum memasuki fase puasa, tubuh akan membakar sumber energi ini sehingga kamu dapat melakukan kegiatan seperti biasa.

Selanjutnya menyebabkan peningkatan sekresi insulin, yang membantu mengatur kadar gula darah untuk memberi sel-sel di seluruh tubuh aliran energi yang stabil.

Ada pergeseran tingkat beberapa hormon lain pada sekitar titik ini juga. 

Di sisi lain, kadar leptin mengalami peningkatan, yang membuat kita merasa kenyang.

Pada dasarnya, semua penurunan dan peningkatan kadar hormon ini bertanggung jawab untuk memberi tenaga pada tubuh dan membuat kita merasa kenyang di antara waktu makan.

Baca Juga: Masih Sering Diabaikan, Ketahui 4 Tanda Metabolisme Tubuh Melambat dan Penyebabnya

Ini yang terjadi pada organ-organ tubuh pada saat puasa

Organ-organ tubuh kamu berusaha menyesuaikan diri dalam kondisi rendah energi selama puasa. 

1. Kelenjar Ludah 

Kelenjar ludah tetap memproduksi air liur untuk mencegah mulut menjadi kering.

Hal ini bermanfaat untuk menghindari bakteri dan sisa makanan yang dapat menyebabkan bau mulut serta gigi berlubang.

2. Hati

Glukosa dari makanan sahur akan diubah glikogen dan disimpan dalam organ hati.

Begitu glukosa darah habis, hati kembali mengubah glikogen menjadi glukosa. Proses metabolisme glukosa akan memberikan energi yang dibutuhkan tubuh saat puasa.

3. Lambung

Produksi asam lambung menurun ketika lambung kosong.

Hal ini mencegah terkikisnya dinding lambung oleh asam karena enggak adanya makanan yang digiling.

Baca Juga: Ragam Manfaat Vitamin B7, Melindungi Fungsi Otak dan Metabolisme

Pengikisan dinding lambung merupakan penyebab utama terbentuknya luka lambung.

4. Kantong empedu

Empedu merupakan cairan yang membantu memecah lemak pada proses pencernaan.

Selama puasa, kantong empedu menampung cairan empedu dan menjadikannya lebih pekat untuk persiapan metabolisme lemak pada saat berbuka.

5. Pankreas

Pada kondisi normal, organ prankeas menghasilkan hormon insulin untuk mengubah glukosa dari makanan menjadi cadangan energi.

Selama puasa, produksi hormon ini menurun karena tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa dari makanan.

6. Usus halus dan usus besar

Proses penyerapan zat gizi dalam usus halus berkurang. Usus halus hanya bergerak secara rutin setiap empat jam.

Sementara itu, usus besar menyesuaikan penyerapan cairan dari ampas makanan untuk menjaga keseimbangan cairan.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.