Find Us On Social Media :

Jadi Favorit Banyak Orang, Ini 3 Dampak Negatif Terlalu Sering Makan Telur Setengah Matang

Telur setengah matang sering dikonsumsi bersama dengan mi instan atau roti isi.

GridKids.id - Telur setengah matang sering dikonsumsi bersama dengan mi instan atau roti isi.

Teksturnya lembut dengan rasa yang gurih, telur setengah matang jadi favorit banyak orang.

Tahukah kamu? Meski demikian, mengonsumsi telur setengah matang bisa berdampak bagi kesehatan, lo.

Hal ini dikarenakan telur yang dikonsumsi dalam keadaan setengah matang berpotensi tercemar bakteri Salmonella.

Bakteri Salmonella adalah kelompok bakteri pemicu diare dan infeksi di saluran usus manusia.

Nah, bakteri ini juga jadi penyebab tifus hingga infeki saluran pencernaan yang sering menyerang manusia, Kids.

Untuk menghindari paparan bakteri Salmonella, sebaiknya masak telur hingga matang, ya.

Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui dampak negatif terlalu sering makan telur setengah matang.

Dampak Negatif Makan Telur Setengah Matang

1. Terkontaminasi Bakteri Salmonella

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahaya makan telur setengah matang adalah risiko penularan penyakit akibat bakteri Salmonella.

Baca Juga: Kaya Akan Nutrisi, Coba Konsumsi Telur Setengah Matang yang Rasanya Nikmat

Menurut sebuah studi dalam jurnal kesehatan, disebutkan Salmonella termasuk salah satu bakteri yang terdapat dalam telur mentah atau setengah matang.

Gejala keracunan Salmonella bisa menyebabkan demam, muntah, diare, dan perut kram.

Lebih parah lagi bahwa efek tersebut bisa berlangsung sekitar 4-7 hari setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi.

Bagi seseorang dengan gangguan sistem kekebalan, berusia lanjut, dan ibu hamil enggak disarankan untuk mengonsumsi telur mentah atau setengah matang, ya.

2. Menurunkan Penyerapan Protein

Dampak negatif terlalu sering mengonsumsi telur setengah matang setiap hari adalah menurunkan penyerapan protein pada tubuh.

Seseorang yang mengonsumsi telur setengah matang hanya menyerap 50 persen protein dari telur mentah.

Diketahui mereka yang makan telur setengah matang bisa menyerap kandungan protein lebih rendah atau enggak sama sekali.

Namun, perlu berbagai penelitian lebih lanjut mengenai studi tersebut.

3. Menghambat Penyerapan Biotin

Biotin adalah bentuk vitamin B larut air yang disebut dengan B7. Vitamin ini berperan untuk memproduksi glukosa dan asam lemak tubuh.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Bahaya Mengonsumsi Mi Instan dengan Telur Setengah Matang

Kuning telur menyediakan kandungan biotin yang diperlukan tubuh. Namun, pada bagian putoh telur terdapat protein bernama avidin.

Avidin berperan mengikat biotin di usus halus sehingga membuatnya enggak terserap tubuh.

Diketahui panas bisa menghancurkan avidin, tetapi hal ini enggak jadi masalah jika mengonsumsi telur dalam kondisi matang.

Maka dari itu, potensi kekurangan biotin terjadi saat kamu terlalu banyak mengonsumsi telur mentah setiap harinya.

Bagaimana cara mengurangi risiko Salmonella pada telur?

Di bawah ini merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko Salmonella, antara lain:

1. Jangan mengonsumsi telur yang telat retak atau pecah.

2. Beli telur dan produk telur yang telah melewati proses parteurisasi.

3. Cuci tangan setelah bersentuhan dengan telur mentah.

4. Simpan telur dalam lemari pendingin di rumah.

Itulah informasi tentang dampak negatif mengonsumsi telur setengah matang bagi tubuh.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.