Akibatnya, tubuh melepaskan banyak glukosa. Stres juga menyebabkan kenaikan hormon kortisol dan penurunan kadar insulin.
Saat kondisi ini terjadi, kandungan glukosa dalam darah meningkat yang bisa berpotensi pada diabetes.3. Sindrom iritasi usus besar
Sindrom iritasi usus besar adalah gangguan kronis umum yang memengaruhi usus besar, menyebabkan kram, nyeri, kembung, dan diare atau sembelit.
Kondisi tersebut sebagian besar disebabkan oleh stres.
Riset juga membuktikan bahwa 60 persen penderita sindrom iritasi usus besar disebabkan oleh kecemasan, depresi, dan gangguan mood.
Hal ini terjadi akrena stres menyebabkan peningkatan gerakan dan sensitivitas di usus.
Stres juga dapat mengubah mikrobioma usus dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang keduanya penting untuk fungsi usus yang baik.
4. Alzheimer
Baca Juga: Salah Satunya karena Stres, Ini Penyebab Asam Lambung yang Menyerang Tubuh
Stres dapat membuat seseorang menjadi linglung dan lupa ingatan.
Karena stres dan rasa cemas dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan seseorang dalam mengingat suatu informasi yang merupakan salah satu gejala alzheimer.
Selain itu, stres juga bisa menyebabkan depresi yang meningkatkan risiko penyakit alzheimer di kemudian hari.