GridKids.id - Kids, kita akan menjawab soal pertanyaan materi ekonomi kelas IX tentang ketimpangan ekonomi terhadap masyarakat.
Pada materi ini, terdapat pertanyaan untuk menjabarkan dampak konsentrasi kekayaan terhadap perekonomian masyarakat.
Masyarakat sudah menyadari ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Dalam Survei Persepsi yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebanyak 91,6% responden mengakui distribusi pendapatan tergolong “cukup tak setara” dan “tak setara sama sekali”.
Respons ini konsisten di seluruh lintas kelompok, mulai dari gender, pendapatan, pendidikan, usia, dan lokasi (kota/desa).
Terkait perubahan pendapatan dalam lima tahun terakhir, persepsi masyarakat mencerminkan ketimpangan ekonomi di Indonesia masih dalam.
Sebanyak 24% responden termiskin menilai pendapatannya jauh menurun.
Sebaliknya, 56% responden dari golongan terkaya merasa pendapatannya makin meningkatMenurut Bank Dunia, ketimpangan ekonomi yang meningkat di Indonesia bukan karena memburuknya kondisi kemiskinan, namun melesatnya akumulasi kekayaan kelas atas.
Antara 2003 dan 2010, konsumsi tahunan per orang dari 10% individu terkaya tumbuh hingga 6% setelah disesuaikan dengan inflasi.
Namun konsumsi tahunan untuk 40% individu termiskin hanya tumbuh kurang dari 2%, seperti yang tertulis dalam laporan A Perceived Divide: How Indonesians Perceive Inequality and What They Want Done About It.
Baca Juga: Materi IPS Kelas 11 SMA : Faktor-Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
Data Bank Dunia tentang konsentrasi kekayaan menunjukkan kondisi ketimpangan yang amat parah.
Indonesia menduduki peringkat ketiga terparah setelah Rusia dan Thailand.
Satu persen rumah tangga Indonesia menguasai 50,3 persen kekayaan nasional.
Semakin parah jika melihat penguasaan 10 persen terkaya yang menguasai 77 persen kekayaan nasional.
Jadi 90 persen penduduk sisanya hanya menikmati tidak sampai seperempat kekayaan nasional.
Bank Dunia mendapati dua faktor utama yang menurut masyarakat membuat seseorang menjadi kaya.
Pertama, karena faktor eksternal seperti latar belakang keluarga, koneksi, dan keberuntungan. Sebanyak 45% responden yang menyatakannya.
Kedua, karena faktor internal seperti kerja keras. Sebanyak 46% masyarakat yang menyatakannya.
Meski begitu ada 9% responden yang menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi kaya karena korupsi.
Sementara, sebanyak 58% responden menilai kemiskinan terjadi lantaran beragam faktor
Sementara itu, Indonesia belum bisa lepas dari pertumbuhan semu karena masih mengandalkan konsumsi domestik yang mayoritas dari impor, seperti impor pangan.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Terjadinya Kesenjangan Ekonomi dan Contohnya, IPS Kelas 11
Dalam lima tahun terakhir, kontribusi konsumsi domestik terhadap produk domestik bruto (PDB) rata-rata di atas 60 persen.
Pasalnya sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih didominasi sektor konsumsi, baik konsumsi masyarakat maupun pemerintahg.
Maka peranan pemerintah untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil demi menjaga daya beli sangat krusial.
Bank Dunia (2015) menjelaskan bahwa paling enggak ada empat hal pendorong utama ketimpangan di Indonesia yaitu:
Ketimpangan peluang
Anak-anak miskin seringkali enggak memiliki kesempatan awal yang adil dalam hidup, sehingga mengurangi kemampuan mereka untuk sukses di masa depan.
Paling enggak sepertiga ketimpangan disebabkan faktor-faktor di luar kendali individu.
Pekerjaan yang tak merata
Pasar tenaga kerja terbagi menjadi pekerja berketerampilan tinggi yang upahnya semakin meningkat, dan pekerja yang tak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan tersebut sehingga terjebak dalam pekerjaan berproduktivitas rendah, informal, dan berupah rendah.
Tingginya konsentrasi kekayaan
Segelintir warga Indonesia meraup keuntungan lewat kepemilikan aset keuangan yang kadang diperoleh melalui cara tak benar seperti korupsi, sehingga mendorong ketimpangan menjadi lebih tinggi baik saat ini maupun di masa mendatang.
Baca Juga: 5 Macam Kesenjangan Sosial dalam Masyarakat, IPS Kelas VII SMP
Ketahanan ekonomi yang rendah
Guncangan semakin umum terjadi dan sangat mempengaruhi rumah tangga miskin, sehingga mengikis kemampuan mereka untuk memperoleh penghasilan dan berinvestasi dalam kesehatan dan pendidikan yang diperlukan untuk meningkatkan derajat ekonomi mereka.
Lalu bagaimana agar bisa menyelamat ketimpangan ekonomi yang semakin melebar ?
yaitu dengan kebijakan publik yang memihak rakyat kecil. Dengan pengambilan kebijakan publik yang baik, tingginya ketimpangan dapat dihindari.
Para pembuat kebijakan dapat mengurangi ketimpangan dengan menangani faktor-faktor di luar kendali individu yang memperparah ketimpangan.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.