Find Us On Social Media :

4 Tradisi Sambut Bulan Ramadan di Jawa Tengah, Salah Satunya Dugderan

Dugderan adalah tradisi menyambut bulan Ramadan yang jadi tradisi masyarakat Semarang, Jawa Tengah.

Di desa yang masih memegang kuat tradisi Nyadran, nasi berkat akan disajikan di tenongan yaitu nampan bulat dari anyaman bambu beralaskan daun pisang atau daun jati.

Satu tenong akan disantap oleh beberapa orang sekaligus setelah doa dan tahlil selesai dilakukan.

Tradisi Nyadran adalah simbol upaya orang Jawa untuk mendekatkan diri pada Tuhan, menjaga hubungan baik dengan masayarakat, juga menunjukkan bakti pada para leluhurnya.

4. Dandangan Kudus

Tradisi Dandangan Kudus adalah tradisi warisan Sunan Kudus yang jadi pemimpin tertinggi agama di wilayah Kudus pada abad 16.

Sunan Kudus adalah tokoh yang sangat disegani karena ilmu agamanya yang bisa memahami tentant penetapan tanggal Ramadan.

Dulunya tiap bulan Ramadan, masyarakat Kudsu akan berkumpul di sekitaran Masjid Menara Kudus (Masjid Al-Aqsa) untuk menunggu pengumuman Sunan Kudus tentang penentuan tanggal 1 Ramadan.

Saking banyaknya orang yang datang ke masjid menara ini mendorong banyak orang berjualan makanan untuk para pengunjung masjid yang berdatangan dari segala penjuru daerah.

Suara bedug yang bertalu-talu dengan bunyi dang...dang.... dang... membuat tradisi ini dinamai dengan tradisi Dandangan.

Tradisi ini biasanya dilakukan 10 hari sebelum tanggal 1 Ramadhan dan menjadi daya tarik bagi banyak orang yang datang untuk menjajakan dagangan dan berbelanja dari dalam dan luar kota Kudus.

Nah, itulah tadi 4 penjelasan tentang tradisi menyambut bulan Ramadan di Jawa Tengah.

 ----

n