Praktik ini dipercaya masyarakat Jerman di masa lalu untuk membantu menyampaikan keinginan atau harapan anak kepada Tuhan.
Lalu, meniup lilin saat hari ulang tahun melambangkan sebuah keinginan dan harapan agar hubungan anak dengan tuhan menjadi lebih kuat.
Lalu, bagaimana tradisi kue ulang tahun dan lilin bisa menyebar ke seluruh dunia?
Hal ini enggak terlepas dari perjalanan bangsa Eropa ke berbagai tempat di penjuru dunia.
Pada akhir tahun 1600-an, orang Jerman dan Eropa bermigrasi ke Amerika, dan membawa kue serta bentuk perayaan ke dunia baru.
Zaman kolonialisme pun mencapai puncaknya pada tahun 1600-an.
Lalu, berkontribusi pada penyebaran praktik perayaan ulang tahun dengan makan kue dan tiup lilin ke seluruh penjuru dunia, seperti ke Afrika, Asia Barat, Asia, dan tempat lain di dunia.
(Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.