GridKids.id - Kids, siapa nih yang suka belanja online atau membeli barang-barang dari marketplace?
Belanja online bukanlah sebuah tindakan yang aneh atau asing, apalagi di zaman kemajuan teknologi dan komunikasi seperti saat ini.
Kini kegiatan jual beli atau transaksi ekonomi bisa dilangsungkan tanpa penjual dan pembelinya harus bertemu.
Kegiatan ekonomi tradisional seperti pasar mulai jarang dilakukan kecuali benar-benar ada pertimbangan atau perhitungan dana yang lebih hemat atau menguntungkan.
Banyak orang yang saat ini memanfaatkan layanan jual-beli online di berbagai platform seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli dan lain sebagainya.
Hal ini menunjukkan bahwa tren jual-beli mulai berubah dan mengikuti perkembangan zaman dan makin meningkatnya daya beli masyarakat.
Apalagi pasca pandemi COVID-19 merebak, masyarakat didorong untuk melakukan kegiatan jual-beli online demi alasan keamanan dari persebaran virus yang merebak.
Tapi, pernahkah kamu membayangkan seperti apa awal mulanya tren belanja online yang kini sudah jadi bagian yang enggak bisa dipisahkan dari masyarakat kita?
Yuk, simak sama-sama cerita sejarah lengkapnya di bawah ini, Kids.
Sejarah Perkembangan Tren Belanja Online
Dilansir dari History of Information, kegiatan belanja online atau online shopping dilakukan pertama kali oleh Investor dan pengusaha asal Inggris yang bernama Michael Aldrich.
Baca Juga: Tren Food Delivery, Awalnya Hanya untuk Para Bangsawan #AkuBacaAkuTahu
Michael Aldrich menemukan bisnis belanja online yang sistemnya bisa memproses transaksi jual-beli dari konsumen ke penjual atau antara sesama penjual.
Seiring perkembangan waktu, teknik dan sistem ini dikenal dengan istilah yang akrab kita sebut dengan e-commerce saat ini.
Cara Kerja Sistem Belanja Online Michael Aldrich
Awalnya Michael Aldrich menghubungkan TV yang sudah dimodifikasikan ke komputer untuk memproses dan mendata transaksi secara real time lewat telepon.
Teknologi TV yang dimodifikasi secara sederhana ini digerakkan oleh menu yang jadi media komunikasi baru dan bisa diterapkan menyeluruh setelah ada telefon.
Sistem buatan Michael Aldrich ini tak hanya untuk memroses transaksi jual beli tapi juga untuk pesan elektronik, pengambilan, hingga penyebaran informasi yang populer saat ini sebagai e-business.
Pada 1980, sistem ciptaan Michael Aldrich lalu didistribusikan ke situs-situs belanja online yang tersebar di seantero Inggris dan berkembang dengan signifikan setelahnya.
Tren Belanja Online Masuk Indonesia
Sedangkan online shopping pertama muncul di Indonesia dipelopori oleh Andrew Darwis pada 1999 lewat platform Kaskus.
Perkembangan platform jual-beli setelahnya lahir lewat Bhinneka.com yang kemudian berkembang dengan cukup tinggi meski kala itu masih perlu waktu lebih untuk meyakinkan masyarakat mencoba tren baru ini.
Barulah pada 2010-an, online shopping makin eksis dengan kemunculan berbagai e-commerce unicorn seperti Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Shopee, dan lain sebagainya.
Online Shopping makin populer sehingga mendorong pemerintah menetapkan 12 Desember sebagai Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sejak 2012.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.