Find Us On Social Media :

Sudah Dialami Sejak 2017, Sarwendah Ungkap Kemungkinan yang TerjadiJika Tak Segera Tahu Penyakitnya

Sarwendah ungkap soal kista yang ada di batang otaknya.

GridKids.id - Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kak Sarwendah tengah mengalami rasa pusing yang berkepanjangan.

Bahkan rasa pusingnya itu sudah ia alami sejak tahu 2017 silam.

Kak Sarwendah menjelaskannya lewat kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL pada Kamis, (11/8/22).

“Iya, jadi itu karena aku migren terus. Setelah aku flashback itu, sudah dari tahun 2017,” kata Kak Sarwendah

Pada 2017 lalu, Kak Sarwendah sudah mulai mengecek Elektroensefalogram (EEG) atau lain hal yang berkaitan dengan pusing di kepalanya.

Namun, pusing yang ia alami itu dahulu enggak terjadi secara intens.

“Tetapi, dua tahun terakhir ini, semakin intens. Tahun kemarin, aku mau coba (untuk) MRI (Magnetic Resonance Imaging) tadinya,” ucapnya lagi.

Baru menjalani MRI saat ditemukan kista

Karena adanya pandemi COVID-19 pada awal 2021, Kak Sarwendah enggak jadi memutuskan untuk lakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Kak Sarwendah lalu mendapatkan saran dari dokter untuk mengecek tulang lehernya terlebih dahulu.

Dari hasil pengecekan inilah ditemukan bahwa tulang lehernya berbeda dari sebelumnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyakit Langka yang Diderita Sarwendah, Apa Bahayanya?

Kak Sarwendah lalu menjalani MRI dan ditemui adanya kista di batang otaknya.

“(Hal terburuk jika tidak diketahui) Berarti kalau dia, amit-amit pecah atau terjadi apa-apa, ya pasti mungkin bisa lewat (meninggal dunia),” kata Kak Sarwendah.

Dirinya menjelaskan bahwa saat dirinya beridir tak bisa seimbang karena pusatnya semua berada di otak.

“Atau mungkin, karena kan di batang otak itu, keseimbangan kita semuanya di situ, jadi matanya mungkin miring sebelah, enggak bisa posisi balance, berdiri juga tidak bisa balance, dengar pun mungkin tidak bisa,” lanjutnya.

Kista di otaknya bisa 50:50

Kak Sarwendah lalu mengungkapkan soal tindakan yang dilakukan oleh tim medis karena kistanya bisa 50:50 hasilnya.

“Masalahnya, kalau tindakan di batang otak itu, kemungkinan adalah 50:50. Mungkin kalau orang operasi usus buntu, sudah pasti operasi aman,” kata Kak Sarwendah.

“Kalau ini, kemungkinan 50:50 itu artinya, satu, bisa mungkin bisa meninggal, satu lagi mungkin bisa cacat. Yang satu bisa sembuh,” lanjutnya.

Hingga saat ini, tim medis masih melakukan observasi untuk kista yang dialaminya.

Tim medis akan melakukan tindakan tersebut setelah tiga sampai enam bulan obeservasi berjalan.

Baca Juga: Usai Dirawat di Rumah Sakit, Begini Kondisi Terkini Ruben Onsu dan Sarwendah

“Ya karena ini kan baru satu bulan. Jadi, kata dokter ya observasi dulu. Jadi, kayak 6 bulan kemudian, atau 3 bulan kemudian baru kita cek lagi apakah itu membesar atau kalau dia cuma di situ saja dan dia tidak mengganggu, dia tidak membesar, ya diamkan saja,” pungkasnya.

Kak Sarwendah juga mengaku bahwa pusing tersebut berpusat di otaknya.

“Enggak ada penyebab apa-apa. Terus, nanti hilang sendiri. Tapi, pusingnya itu benar-benar kayak non-stop," kata Kak Sarwendah.

"Jadi, kayak berapa hari, benar-benar enggak ada break-nya. Misalnya, orang kan ada break-nya dikit, ini enggak ada, terus-terusan. Seharian full,” lanjutnya. 

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.