Find Us On Social Media :

Tak ada Laporan Kasus Hepatitis Misterius di Indonesia, Sudah Aman?

Kasus hepatitis di dunia bahkan Indonesia sudah mulai melandai, simak penjelasannya

GridKids.id - Kasus hepatitis misterius di Indonesia belum ditemukan kembali laporannya sejak 26 Mei 2022.

Menurut Prof. Dr. Dwi Prasetyo, Guru besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad, sudah tak ada laporan yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Kids.

"Sejak tanggal 26 Mei itu Kemenkes tak mengeluarkan data lagi," Ujar Guru besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad Prof. Dr. Dwi Prasetyo, Jumat (24/Mei/2022)

Selain itu, kasus hepatitis misterius secara global sudah tak ada laporan.

"Termasuk laporan di dunia juga sementara ini enggak ada lagi, laporannya ya, bukan kasusnya ya,"  Kata Prof. Dr. Dwi Prasetyo, Guru besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad, kepada GridKids.id, Jumat (24/Mei/2022)

Menurut Prof. Dwi Prasetyo, sakit hepatitis yang satu ini dianggap misterius karena belum diketahui secara pasti penyebabnya.

"Sampai saat ini, di dunia ini sedang melakukan penelitian karena kasusnya bener-bener baru, ada yang menyebut enggak diketahui penyebabnya, tetapi ada juga yang menyebut hepatitis akut misterius, Ujar Prof. Dwi Prasetyo.

Oleh sebab itu, hingga kini masih diteliti untuk diketahui apa penyebabnya dan kenapa menyerang anak-anak.

"Sedang diteliti semuanya jadi hingga saat ini, penyebabnya belum pasti, kenapa nyerangnya anak saja di bawah 16 tahun," Tambahnya.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak saat PTM, Apa Saja?

Selain itu, menurut Prof. Dwi Prasetyo penyakit ini misterius saking misteriusnya kasusnya tinggi dan tiba-tiba melandai, Kids.

"Saking misteriusnya tiba-tiba enggak ada berita lagi nih (laporan kasus) di dunia apa lagi di Indonesia," Ujarnya.

Prof. Dwi Prasetyo juga menjelaskan bagaimana mencegah agar anak-anak tak terpapar hepatitis misterius ini.

Menurut Prof. Dwi Prasetyo, hepatitis misterius bisa ditularkan melalui mulut dan droplet atau saluran napas serta percikan air liur.

"Pencegahan lewat saluran cerna itu, rutin cuci tangan dengan sabun, makan dengan keadaan matang, jadi makanan tak boleh mentah," Tandasnya.

Selain itu, kamu tak boleh bergantian alat makan atau bertukar makanan dengan teman, karena berisiko terinfeksi, Kids.

Prof. Dwi Prasetyo meyarankan menerapkan PHBS atau pola hidup bersih sehat seperti rutin mencuci tangan, berolahraga, hingga makan yang bergizi.

Untuk terhindar dari droplet bisa menggunakan masker ketika beraktivitas di tempat yang ramai serta menjaga jarak.

Menurut Prof. Dwi Prasetyo cara penularan menyerupai COVID-19, Kids.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Hepatitis B? Ini Gejalanya yang Harus Diperhatikan

"Mirip-mirip dengan covid, tetapi kalau COVID-19 terutama droplet, kalau ini utamanya oral atau mulut tetapi bisa droplet juga," Tambahnya.

 

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.