GridKids.id - Hujan es merupakan fenomena yang jarang terjadi di Indonesis.
Fenomena hujan es sendiri belum lama terjadi di Depok, Jawa Barat.
Wilayah Depok dan sekitarnya mengalami hujan es dan sempat ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Lantas, bagaimana fenomena hujan es? Yuk, kita cari tahu.
1. Fenomena hujan es
Hujan es merupakan presipitasi berbentuk es dalam berbagai ukuran yang tak beraturan.
Umumnya ukuran es sendiri antara 5 sampai 50 milimeter dan bisa merusak rumah hingga membahayakan keselamatan.
Meski begitu, hujan es merupakan hal yang kerap terjadi terlebih pada wilayah tropis seperti Indonesia.
Hujan es sendiri sering terjadi pada musim peralihan dan disertai hujan lebat, petir, hingga angin kencang.
Baca Juga: Tips dan Persiapan Mendaki Gunung saat Musim Hujan, Apa yang Perlu Dibawa?
Istilah meteorologi hujan es dikenal dengan hail.
Hujan es sendiri berasal dari awan kumulonimbus yang terjadi dalam waktu singkat sekitar kurang dari 1 jam.
2. Proses terjadinya hujan es
Hujan es yang terjadi karena awan kumulonimbus yang menjulang hingga ketinggian lebih dari 9.000 meter.
Selain itu, suhu pada puncak awan kumulonimbus mencapai 60 derajat Celsius sehingga berdampak pada uap air membentuk kristal es.
Jika suhu awal cukup bumi dan suhu bumi panas, maka es tersebut akan turun sengai hujan biasa.
Namun, awan lebih dekat dengan bumi maka kristal es akan jatuh sebagai hujan es.
Jika semakin besar dan tinggi awan yang terbentuk, maka akan besar juga es yang dihasilkan.
Diameter hujan es terbesar dan tercatat ialah 20,3 sentimeter dan berat 1 kilogram.
Baca Juga: Ada yang Menandakan Hal Baik, Ini 5 Arti Mimpi Kehujanan, Pernah Mengalaminya?
Hal tersebut terjadi di Dakota Selatan, Amerika Serikat.
Nah, itu penyebab dan bagaimana hujan es terjadi di sejumlah wilayah.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.