Hal ini berguna untuk mengurangi kadar air pada bahan makanan dan bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme agar makanan bisa lebih awet dan tahan lama.
Contoh: Gaplek, kerupuk, ikan asin.
2. Pemanasan dengan suhu tinggi
Pengawetan makanan jangka pendek dengan pemanasan suhu tinggi dilakukan untuk menghancurkan organisme yang membahayakan.
Disamping itu, hal ini bisa menonaktifkan enzim pada bahan makanan.
Teknik pemanasan suhu tinggi bisa menjadikan makanan lebih mudah dicerna, merubah tektur makanan dan meningkatkan aroma serta rasa.Contoh: Pembuatan terasi dan roti.
Baca Juga: Tahan Lebih Lama, Inilah 5 Bumbu Dapur yang Bisa Jadi Pengawet Makanan Alami
3. Pengasapan
Teknik pengawetan jangka pendek dengan pengapasan dilakukan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada bahan makanan yang berkadar air normal.
Pengasapan dilakukan dengan menggunakan suhu sekitar 60 derajat celcius.
Bahan bakar yang digunakan untuk pengapasan biasanya adalah kayu keras dan enggak mengeluarkan bau.
Contoh: Biji jagung, ikan asap, daging asap.
4. PengasinanPengasian dilakukan dengan menggunakan larutan garam dengan konsentrasi kurang lebih 30 persen. Contoh: Telur, ikan, daging, sayuran dan buah.5. Penggulaan
Seperti namanya, teknik pengawetan jangka pendek itu dilakuka dengan menggunakan gula.
Pemakaian gula adalah kurang lebih 1,5 kali banyaknya buah yang diawetkan.
Contoh: Jam, jelly dan marmalade.6. PendinginanTerakhir, teknik pengawetan jangka pendek dilakukan dengan cara pendingianan pada suhu rendah, kurang lebih 4 derajat celcius.Contoh: Daging-dagingan (sapi, ayam, dan lainnya.)
-----