Berdasarkan kriteria tersebut hilal awal harus berada di ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
Kriteris baru hasil pembaruan kriteris lama yang mendapat banyak kritik.
Sebelumnya ketinggian 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.
2. Menggunakan dua metode
Sidang isbat yang dilalukan pemerintah Indonesia menggunakan metode hisab dan rukyat.
Untuk yang pertama Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag guna mempresentasikan posisi hilal secara hisab.
Setelah itu, dilanjutkan laporan rukyat atau berdasarkan 99 titik lokasi di seluruh wilayah Indonesia.
Setelah itu, hasil keduanya dimusyawarahkan melalui sidang isbat guna menentukan awal Syawal 1443 H atau Idul Fitri 2022.