GridKids.id - Kids, apa yang kalian ketahui tentang historiografi?
Historiografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu historia yang berarti sejarah, dan graphia yang berarti penulisan. Sehingga historiografi berarti penulisan sejarah.
Nah, kali ini kamu akan diajak belajar tentang salah satu jenis historiografi, yaitu historiografi kolonial.
Historiografi kolonial adalah sebuah penulisan sejarah yang berkembang pada masa kolonial Belanda sejak abad 17 M hingga masa Pemerintahan Hindia Belanda pada abad 20 M.
Jenis historiografi ini berfokus pada kehidupan warga Eropa Belanda di Hindia Belanda karena penulisnya pun orang-orang Belanda atau Eropa yang memiliki budaya mencatat dan menyimpan arsip yang baik.
Tujuan dari penulisan historiografi kolonial adalah memperkuat kedudukan mereka di Indonesia atau tanah jajahannya.
Historiografi kolonial memiliki beberapa ciri-ciri, seperti:
1. Sudut pandang penulisannya yang Nederlandsentris.
2. Tulisannya bersifat subjektif dan menurut pandangan pemerintah kolonial.
Baca Juga: Memahami Historiografi Tradisional: Pengertian dan Ciri-Cirinya
3. Mengisahkan sejarah-sejarah populis atau sejarah-sejarah orang besar, misalnya tokoh-tokoh terkenal seperti Raffles atau Daendels.
4. Isi penulisannya biasanya bersifat diskriminatif terhadap kondisi atau keadaan rakyat Hindia Belanda saat itu.
5. Sumber-sumber yang digunakan untuk menyusun tulisan enggak mempertimbangkan penggunaan sumber lokal.
6. Penulisan sejarah kolonial hanya berfokus pada kajian penguasaan Belanda di tanah Hindia Belanda, betapa agung dan megahnya kekuasaan Belanda yang superior dibandingkan rakyat terjajah yang lemah dan terjajah.
Contoh Historiografi Kolonial
1. History of Java (1817) karya Thomas Stanford Raffles.
2. Geschiedenis van Indonesia karya H.J. de Graff
3. Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke
4. Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie karya A.J. Eijkman dan F.W. Stapel.
Baca Juga: Sejarah Kelas 10: Pengertian dan Ciri-Ciri Historiografi Nasional
-----