Find Us On Social Media :

Sejarah Dimsum, Sajian Teman Minum Teh yang Digemari Semua Usia

Dimsum adalah kudapan ringan yang populer dari Cina. Rasanya kaya dan menghangatkan hati.

GridKids.id - Kids, kuliner dari Tiongkok banyak dikenal dan digemari hampir di seluruh dunia, salah satunya adalah dimsum.

Dimsum merupakan sajian khas Tiongkok yang memiliki tekstur lembut dan kenyal dan cita rasa yang ringan tapi khas.

Dimsum disebut berasal dari wilayah Kanton di Tiongkok, nama dimsum juga berasal dari bahasa kanton yang artinya berukuran kecil yang disajikan dalam kerangjang bambu atau piring kecil.

Sedangkan dalam bahasa Mandarin, dimsum bisa diartikan sebagai sentuhan hati.

Sajian ini biasanya disajikan dan dinikmati bersama teh dan disantap bersama dengan keluarga atau teman. Dimsum biasanya dimakan ketika brunch (sarapan siang).

Beberapa teh yang cocok dinikmati bersama dimsum di antaranya adalah teh hitam, teh krisan, teh hijau, atau campuran teh hitam dan teh krisan.

Dimsum terdiri dari beberapa jenis di antaranya: Bapao, siomai (kulit pangsit diisi daging cincang bisa ayam, sapi, udang, kepiting, atau babi), dumpling (campuran daging dengan sayur-mayur), hakau (daging udang dibungkus kulit transparan), xiaolongbao (pangsit isi kuah), dan lain sebagainya.

Dimsum merupakan simbol dari keharmonisan, hal tersebut terlihat dari bahan-bahan dan rupa sajiannya. 

Sebuah dimsum yang berbentuk mini merupakan paduan dari aroma, rasa, tekstur, suhu, bentuk, hingga warna yang menjadi elemennya. 

Baca Juga: Penyuka Dimsum Wajib Tahu, Ini 8 Fakta Menarik tentang Kuliner Favorit dari Tiongkok

 

Sejarah Dimsum

Awalnya dimsum adalah santapan raja yang biasa dinikmati di pagi hari bersama teh hitam hangat.

Diceritakan pada era Dinasti Han pada 206 SM, penasihat kerajaan menyarankan raja untuk mengonsumsi dimsum bersama teh hitam.

Saran sajian ini bertujuan untuk memberikan ketenangan dan bisa meredakan emosi raja ketika memimpin sebuah peperangan. Menikmati dimsum sambil minum teh dikenal dengan tradisi yumcha.

Tradisi ini juga yang dikenal ketika banyak pedagang yang melewati Jalur Sutra (Silk Road) yang kala itu menghubungkan negara di bagian timur dan barat.

Pada jalur-jalur perdagangan ini didirikan sebuah kedai teh yang dipergunakan sebagai tempat rehat di mana yumcha jadi salah satu tradisi populer ketika para pengunjung menikmati dimsum bersama teh.

Namun, seiring perkembangannya popularitas dimsum malah mengalahkan tradisi atau label yang melekat padanya.

Bahkan saat ini dimsum bisa dengan mudah dinikmati karena enggak perlu datang ke restoran dan tersedia juga versi instan yang memudahkan jika sewaktu-waktu ingin menyantapnya.

Banyak juga kedai dimsum yang bisa kamu temui dengan mudah di berbagai sudut kota dengan harga relatif murah.

Baca Juga: 4 Perbedaan Dimsum dan Siomay yang Sering Dianggap sebagai Menu Makanan yang Sama

 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.