Mengenal Pneumonia pada Anak
Ketika anak mengalami pneumonia biasanya didahului dengan demam, batuk dan pilek kemudian muncul gejala sesak nafas dan nafas menjadi cepat.
Selain itu anak menjadi lemas, enggak mau makan atau kalau pada bayi malas meminum asi.
Nah, ketika anak batuk pilek, kita bisa memeriksa anak apakah anak mengalami sesak dan nafas cepat atau tidak dengan melihat adakah lekukan. Lekukan tersebut seperti terhisap pada dinding dada anak.
Bisa juga dengan menghitung frekuensi pernapasan anak dengan menghitung kembang kempis dada anak dalam 1 menit.
Pada balita normal frekuensi pernapasan tidak lebih dari 40x dalam 1 menit. Hal ini diungkapkan oleh dr. Senoaji Juniar.
Salah satu gangguan pada penyandang pneumonia pada anak adalah sesak napas. Hal ini mengakibatkan saturasi pada penyandang pneumonia menurun di bawah 93%.
Nah, saat ini kadar saturasi oksigen dapat diukur menggunakan alat yang bernama oximeter.
Oximeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.
Perlu diketahui bahwa alat oximeter enggak hanya digunakan pada penyandang COVID-19 saja, Kids.