Find Us On Social Media :

Sebabkan Kerugian Hingga Rp 551 Triliun, Indonesia Masuk Dalam Negara yang Suka Buang Makanan

Ilustrasi tumpukan sampah

Efek Pola Konsumsi Masyarakat

Hal ini dipengaruhi oleh pola konsumsi masyarakat yang tidak berubah, sedangkan food processing semakin efisien dengan bantuan teknologi.

Adapun food loss adalah hilangnya sejumlah pangan pada tahapan produksi, pasca panen dan penyimpanan, serta pemprosesan dan pengemasan.

Sementara food waste adalah pangan yang dibuang pada tahap distribusi dan ritel serta konsumsi.

"Jadi yang namanya buang makanan itu apa? Ternyata 184 kilogram itu masuk perhitungan food loss, (alias) dari proses produksinya. Itu totalnya semua 184 kilogram per tahun. Tapi bergeser, belakangan food waste yang membesar," sebut dia.

Dari hasil studi, faktor penyebab terjadinya food loss and waste adalah kurangnya implementasi good handling practice, kualitas ruang penyimpanan yang kurang optimal, dan kelebihan porsi serta perilaku konsumen.

Hasil kajian juga membuktikan terdapat tren peningkatan food loss and waste setiap tahunnya dengan rata-rata 3,19 persen per tahun.

Maka itu kata dia, Indonesia perlu segera menerapkan strategi pengelolaan food loss and waste. "Bagaimana pun ini sumber inefisiensi dan sumber emisi dan jelas sangat merugikan.

Kalau bisa feeding (memberi makan orang yang membutuhkan) yang tadi, bisa kurangi kemiskinan. Artinya produktivitas harus kita dorong dan efisien," kata Bapak Medrilzam.

Baca Juga: Dapat Memperparah Luka hingga Infeksi, Ketahui Kesalahan Pertolongan Pertama pada Luka Bakar yang Sering Dilakukan

(Penulis: Fika Nurul Ulya)

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.