Find Us On Social Media :

Sebabkan Kerugian Hingga Rp 551 Triliun, Indonesia Masuk Dalam Negara yang Suka Buang Makanan

Ilustrasi tumpukan sampah

Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Bapak Medrilzam mengatakan, makanan yang terbuang itu berada di rentang 23-48 juta ton per tahun.

Dampak Kerugian Ekonomi

Kerugian ekonomi selama 20 tahun terakhir akibat buang-buang makanan ini setara dengan 4-5 persen dari PDB, yaitu Rp 213 triliun - Rp 551 triliun per tahun.

"Dari 2000-2019 memang trennya naik, dari 115 kilogram per orang per tahun naik jadi 184 kilogram perorang per tahun. Walau enggak sampai 300 kilogram (sesuai kajian Economist Intelligence Unit), ketinggian estimasinya.

Tapi ini tetap buang makanan, 184 kg/orang/tahun sekitar setengah kilo (perhari) kita buang," kata bAPAK Medrilzam, dalam webinar di Jakarta, Selasa (12/10/2021).

Baca Juga: Selain Hewan, Terdapat Buah Endemik Indonesia yang Mulai Langka, Salah Satunya Buah Lai

Jenis Pangan Dibuang

Laporan menunjukkan, dari 11 jenis pangan yang ada, sayur-sayuran menjadi pangan yang pengelolaannya paling enggak fisien.

Nah, padi-padian adalah pangan yang menimbulkan kerugian ekonomi paling besar. 

Tercatat dalam 20 tahun terakhir, kandungan energi yang hilang dari food loss and waste setara dengan porsi makanan untuk 61-125 juta orang per tahun.

"Ini secara ekonomi akan sangat merugikan sekali. Kalau dihitung-hitung dari sisi ekonomi sampai 4-5 persen PDB kita.

Itu setara dengan yang terbuang, itu bisa feeding orang yang butuh makanan sampai 125 juta orang," kata Bapak Medrilzam.

Sementara dari emisi gas rumah kaca (GRK), food loss and waste selama 20 tahun terakhir mengeluarkan emisi 1.702,9 mega ton (mt) CO2e.

Besarannya setara dengan luas Pulau Jawa dan NTB jika ditanami pohon. Parahnya, persentase food waste dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dibanding persentase food loss.

Baca Juga: Sering Makan Seafood? Perhatikan 3 Hal Ini agar Dapatkan Manfaat Maksimal