Find Us On Social Media :

Muncul saat Pandemi, Ternyata Coronasomnia Bukan Disebabkan oleh COVID-19, Begini Cara Mengatasinya

Muncul ketika pandemi, coronasomnia enggak disebabkan oleh virus COVID-19.

GridKids.id - Semenjak pandemi COVID-19 banyak orang yang mengalami susah tidur. Kondisi ini enggak hanya dialami oleh pasien, hampir semua orang mengalaminya.

Coronasomnia adalah istilah yang digunakan untuk gangguan tidur yang berhubungan dengan pandemi COVID-19.

Kecemasan dan kekhawatiran akan penularan virus corona membuat orang menjadi susah tidur.

Namun, ternyata ada penyebab lain yang enggak disadari, yaitu irama sirkadian.

Baca Juga: Bukan Hanya Rutinitas yang Berubah, Pandemi COVID-19 Juga Memengaruhi Pola Tidur, Begini Cara Mengatasinya

Irama sirkadian atau ritme sirkadian adalah istilah yang digunakan untuk mengatur kegiatan atau kebiasaan fisiologis yang dilakukan setiap hari.

Irama sirkadian selama melakukan kegiatan di rumah terus menerus menjadi hilang. Soalnya, kita sepanjang waktu melakukan kegiatan di lingkungan yang sama.

Rasanya enggak ada perbedaan atau tidak ada 'irama' mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur.

Baca Juga: Sejarah Kerupuk di Indonesia, Ternyata Sudah Ada Sejak Abad ke-9 Masehi

Irama sirkadian tubuh manusia peka terhadap cahaya, lo. Jika berada di tempat yang sama terus menerus, maka otak enggak bisa membedakan lingkungannya lagi.

Masalah coronasomnia enggak hanya berdampak pada pola tidur.

Namun juga memengaruhi peningkatan risiko hipertensi, depresi, penurunan produktivitas, dan masalah kesehatan.

Cara mengatasi coronasomnia

1. Berjemur di pagi hari

Berjemur juga memberikan manfaat bagi orang yang mengalami gangguan tidur, lo. Dengan berjemur, akan membantu menjaga irama sirkadian tubuh.

Sehingga dapat menghasilkan hormon melatonin di malam hari.

Baca Juga: Banyak yang di Rumah Selama Pendemi, Benda Ini Jusru Ramai Dibeli dan Diincar Orang

2. Mengatur pencahayaan

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa irama sirkadian peka terhadap cahaya. Pastikan mengatur cahaya yang sesuai.

Seperti pada siang hari, pencahayaan yang dibuat terang dengan memanfaatkan cahaya alami. Hal tersebut bisa dengan membuka jendela.

Sedangkan untuk malam hari, cahaya juga bisa diatur supaya enggak lebih terang daripada pencahayaan di siang hari.

3. Pakaian selama di rumah

Salah satu cara untuk mengatasi coronasomnia adalah dengan memakai pakaian yang sesuai.

Selama kerja di rumah bebas menggunakan busana yang santai. Mencoba membedakan pakaian untuk kerja dan selepas kerja.

4. Membuat lingkungan yang nyaman

Meskipun belum bisa beperigian ke luar, kamu bisa membuat lingkungan di rumah menjadi senyaman mungkin.

Cukup mengatur lingkungan yang kamu gunakan untuk melakukan kegiatan, sehingga enggak semua kegiatan dilakukan di kamar.

Pastikan menggunakan kamar hanya untuk istirahat saja.

5. Pertahankan jam tidur

Supaya pola tidur enggak berantakan, mulai merubah kebiasaan seperti mematikan gadget setengah jam sebelum tidur.

Sebelum tidur juga dianjurkan untuk mematikan lampu.

Soalnya, cahaya terang bisa memengaruhi otak untuk mencegah memproduksi hormon yang menjadi siklus tidur alami (melatonin).

Baca Juga: Ciri-Ciri Insomnia Salah Satunya Tidur Sering Terganggu dan Cara Mengatasinya

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.