Memantau Lebih Luas
Dilansir dari CNN International, Selasa (29/9/2020), penelitian itu dilakukan oleh ilmuwan Italia menggunakan radar Mars Advanced Radar for Subsurface and Ionosphere Sounding (MARSIS).
Instrumen tersebut milik pesawat antariksa Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA).
Radar itu disebut bisa memantau area yang lebih luas dari permukaan planet Mars, dan mengumpulkan data tambahan yang bermanfaat bagi peneliti untuk mengonfirmasi bukti keberadaan jejak-jejak air pada danau air asin itu.
Para ilmuwan bisa mengumpulkan detail yang lebih spesifik tentang danau itu, seperti perkiraan luasnya yang sekitar 30 kali 20 kilometer.
"Kehadiran danau subglasial memiliki konsekuensi penting bagi astrobiologi dan bukti keberadaan tempat yang bisa dihuni di Mars," kata pernyataan tim ilmuwan.
Jejak Air Asin
Studi yang diterbitkan pada Senin, (28/9/2020) di jurnal Nature Astronomy itu juga mendeteksi beberapa jejak-jejak keberadaan air lainnya.
Jejak-jejak air itu ditemukan pada kolam air yang punya permukaan enggak rata, ukuran berbeda-beda, serta dipisahkan dari danau utama oleh sebidang tanah kering.
Tim peneliti menyebut hasil temuan ini sangat penting, sebab keberadaan air dalam bentuk cair menunjukkan kalau perairan di sana mengandung banyak garam.
Hal itu membuat titik beku air jadi lebih rendah, jadi mencegah air membeku meski berada dalam lingkungan yang dingin, dan membuat mereka bisa bertahan lebih lama.