Punya Persediaan Roti yang CukupMeski enggak ada sisa baguette, toko roti tersebut tetap buka selama 5 jam ke depan.
Toko tersebut juga punya beberapa garis hitam di lantai untuk pembatasan jarak antar pengunjung (social distancing).
Social distancing juga dimaksud untuk membatasi penyebaran virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 9.100 orang dan menewaskan 264 orang di Perancis.Para pekerja juga diharuskan menggunakan sarung tangan lateks, masker wajah, dan penjepit roti untuk memberikan roti kepada pelanggan.
“Kami punya pelanggan yang biasanya hanya mengambil setengah atau satu baguette per hari. Sekarang mereka mengambil empat sampai lima untuk dibekukan jika langkah pengurungan yang diperketat diumumkan,” kata Koriche.
Selasa (17/3/2020) lalu, Kementerian Ketenagakerjaan Perancis menyetujui sebuah kebijakan khusus yang memperbolehkan toko roti untuk tetap buka setiap hari dan bukan cuma enam hari.“Kebijakan ini memungkinkan masyarakat Perancis untuk membeli roti tanpa harus merasa stres setiap hari,” kata anggota Federation of Bakeries, Matthieu Labbe.
“Kami telah melihat masyarakat yang datang dan ingin membeli 50 baguette dalam satu waktu. Seperti ada semacam psikosis di beberapa orang,” tutur Labbe.Dia juga mengatakan kalau seharusnya masyarakat enggak perlu khawatir terhadap pasokan baguette meski beberapa toko roti sudah membatasi penjualan ke pengunjung.
“Kami memiliki tepung, ragi, dan garam. Jadi tidak ada masalah dalam produksi roti,” kata Labbe.
Saat ini terdapat setidaknya 33.000 toko roti di Perancis.
Rata-rata satu toko roti memenuhi kebutuhan lebih kurang 2.000 orang di sana.
Namun beberapa perumahan biasanya punya beberapa toko roti yang bahkan berada di lingkungan yang sama.
Baca Juga: Italia Dikunci Sementara karena Virus Corona, Begini Kabar dan Keseharian Valentino Rossi