Find Us On Social Media :

Anak Kembar dan Mitos Tentang Siapa yang Kakak dan Siapa Adiknya

Anak kembar yang sering mengundang pertanyaan, siapa kakak dan siapa adiknya.

GridKids.id - Anak kembar sering menimbulkan pertanyaan. Salah satunya adalah tentang siapa yang kakak dan siapa yang adik.

Anggapan yang beredar di masyarakat mengatakan bahwa dari kedua anak kembar, yang lahir duluan adalah sang adik.

Sedangkan, bayi yang lahir belakangan adalah sang kakak. Mengapa demikian?

Alasannya karena sang kakak dipercaya "membantu" adiknya keluar terlebih dahulu.

Nah, sebenarnya itu mitos atau fakta, ya? Jawabannya adalah mitos, Kids.

Dunia kedokteran telah bersepakat bahwa bayi yang lahir lebih dulu menurut catatan tanggal dan waktu, adalah sang kakak.

Baca Juga: 16 Tahun Terpisah, Berkat Twitter Saudara Kembar ini Berhasil Bertemu Kembali, Kini Mereka Menunggu Kabar dari Saudara Kembar Ketiga

Bayi yang lahir setelahnya atau lebih belakangan, barulah merupakan sosok adiknya.

Fenomena anak kembar memang menarik. Maka, enggak heran kalau banyak masyarakat yang menaruh perhatian.

Apalagi ada banyak mitos yang berkembang seputar anak kembar.

Perbedaan pandangan dalam menentukan mana sang kakak dan mana si adik, hanyalah salah satu contoh mitos yang ada di masyarakat, lo.

Masih ada banyak mitos lainnya yang hingga kini masih beredar dan dipercaya oleh berbagai kalangan masyarakat.

Apa saja, ya? Kalau kamu penasaran, kita simak saja, yuk!

Kalau Salah Satu Anak Kembar Sakit, Maka Saudaranya Pasti Juga Sakit

Anak kembar memiliki suatu ikatan. Katanya, kalau salah satu sakit, maka saudara kembarnya pasti juga sakit.

Apakah kamu pernah mendengar tentang mitos ini, Kids?

Sebenarnya inti dari mitos tersebut adalah anak kembar mempunyai kemampuan telepati.

Sebagai contoh, pada kasus lain misalnya ketika salah seorang anak kembar sedang berbicara.

Kalau anak tersebut enggak bisa menyelesaikan perkataannya, maka yang lainnya akan mampu membaca pikiran kembarannya dan menyelesaikan perkataan saudaranya.

Baca Juga: Punya Adik Kembar? Selucu dan Sekompak Apa Sih, Anak Kembar? Lihat, yuk!

Sebenarnya hal tersebut bisa terjadi karena anak kembar memiliki "bahasa kode" yang enggak  dimengerti orang luar, Kids.

Hanya keduanya yang memahami kode bahasa tersebut atau biasa disebut dnegan idioglossia.

Pada dasarnya, kemampuan tersebut timbul karena kedekatan emosional yang sudah mereka jalin sejak berada di rahim yang sama selama sekitar sembilan bulan lamanya.

Apalagi, setelah lahir anak kembar tersebut tumbuh bersama, maka akan semakin kuat ikatan emosionalnya, Kids.

Namun, sebenarnya enggak cuma anak kembar saja, lo, yang bisa memiliki kemampuan tersebut.

Hal yang hampir serupa juga bisa terjadi pada pasangan suami dan istri, saudara dekat, dan juga teman baik yang memiliki kesamaan genetik ekstrem.

Si Baik vs Si Jahat

Dalam sebuah mitologi lama, si kembar selalu digambarkan sebagai si baik dan si jahat.

Kadang juga anak kembar digambarkan sebagai sepasang dari sang pemimpin (biasanya yang lebih tua) dan sang pengikutpengikut.

Hal tersebut terjadi karena salah satu dari mereka jenuh selalu dikait-kaitkan hingga ingin lebih unggul dari kembarannya.

Selain itu, mereka juga ingin mendapatkan perhatian lebih dari orangtua dan orang di sekitarnya.

Baca Juga: Penasaran dengan Makanan Anak-Anak di Seluruh Dunia? Yuk, Intip Foto-Foto Keren Ini!

Padahal sebenarnya, enggak pernah ada bukti ilmiah yang menunjukkan kalau kepribadian kembar merupakan suatu bentuk jenis persaingan, Kids.

Kenyataan yang sering terjadi adalah anak kembar justru memiliki kepribadian dan talenta yang unik.

Mereka juga selalu ingin saling melengkapi satu sama lain. Misalnya, yang satu pintar di bidang akademik, yang lain lebih jago di olahraga atau seni.

Anak Kembar Enggak Boleh Berada di Satu Sekolah yang Sama

Ada mitos yang menyebutkan bahwa anak kembar enggak boleh berada di satu sekolah yang sama.

Hal itu dikarenakan dianggap bisa mengganggu prestasi si anak kembar, Kids.

Bahkan, ada beberapa sekolah yang menerapkan peraturan bahwa anak kembar enggak boleh ditempatkan di kelas yang sama.

Alasannya, supaya anak kembar tersebut bisa mandiri atau independen dan enggak tergantung dengan kembarannya.

Ada juga alasan lain, yakni karena pihak sekolah ingin menjauhkan dari kemungkinan keduanya akan gagal apabila berada di kelas atau sekolah yang sama.

Baca Juga: Padahal Masih Remaja, Tapi Greta Thunberg Jadi Inspirasi Anak-Anak Sedunia, Apa Kehebatannya?

Menurut pendapat ahli, sebenarnya anak kembar justru disarankan untuk selalu bersama agar karakter, emosi, dan pertumbuhannya dapat berkembang lebih baik.

Kalau dilakukan pemisahan, maka hal itu disebut-sebut malah dapat merusak pengalaman pendidikan mereka, Kids.

Dari sisi psikologis, setiap anak kembar biasanya merasa nyaman berada di dekat kembarannya.

Saat salah satu dari mereka menghadapi masalah, tentunya mereka akan lebih mudah untuk saling mendukung satu sama lain.

Di Indonesia, belum lama ini ada kisah menghebohkan sekaligus mengharukan tentang pertemuan saudara kembar yang sudah terpisah selama 16 tahun, lo. Penasaran?

Tonton video ini, yuk!